Para pembalap sepedah pasti tahu nih ajang bergengsi ini. Iya L’Etapi Tour de France adalah sebuah ajang balap sepeda yang pesertanya dihadiri oleh para pembalap dari berbagai belahan dunia. Acara ini biasanya dilaksanakan selama tiga minggu pada Bulan Juli di Prancis.
Perlombaan sepeda balap ini selalu diadakan setiap tahun. Dimulai dari tahun 1903. Namun, pada waktu perang dunia I dan II, perlombaan ini berhenti sementara. Penasaran bagaimana awal terbentuknya hingga saat ini?
Sejarah L’Etape Tour de France


Tahun 1902 seorang direktur harian olahraga bernama Henri Desgrange berfikir keras bagaimana caranya mengalahkan surat kabar saingannya yaitu Le Velo. Salah seorang jurnalis yaitu Geo Lefevre mengusulkan padanya bagaimana jika menyelenggarakan balapan sepeda keliling Prancis.
Tidak menunggu waktu lama pada Tanggal 1 Juli 1903 beberapa pembalap sepeda berangkat dari Paris dan menempuh perjalanan sejauh 2.428 km selama tiga minggu. Kabar itu menyedot perhatian publik. Masyarakat sangat antusias.
Namun pada waktu itu kondisi balapan masih sangat sederhana. Para pembalap yang sepedanya rusak harus diperbaiki sendiri. Salah satu contohnya pembalap Christope pernah memperbaiki garpu depannya dua kali di sebuah bengkel desa.
Seiring dengan berjalannya waktu, penyelenggara terus berbenah dari tahun ke tahun. Mulai dari berkeliling ke negeri tetangga, adanya sponsor atau timnas, hingga menentukan finish di Champs-Elyesees Paris.
Kaos kuning adalah salah satu ikon kebanggaan L’Etape Tour de France karena merupakan sebuah ikon dari Desgrange, Direktur surat kabar L’Auto. Desgrenge membuat sebuah inovasi yang memberangkatkan satu mobil pada waktu satu jam sebelum perlombaan untuk membuat penonton bersemangat.
Dari adanya ajang balap tersebut, penjualan L’Auto semakin meningkat. Bahkan Tour de France merupakan salah satu ajang olahraga yang paling banyak diliput oleh media setelah olimpiade dan piala dunia. Wow keren kan?
Perkembangan Perlombaan yang Semakin Meningkat
Pada Bulan Juni 1910 Alphonese Staines yang juga seorang junalis L’Auto mengusulkan bahwa jalan gunung bisa dilintasi. Namun, pendapat ini tidak sepenuhnya benar, dia justu tersesat di pegunungan salju dengan ketinggian 2.200 meter.
Walaupun begitu, pada bulan berikutnya pembalap yang mengikuti kompetisi ini menerima tantangan untuk menaklukan gunung. Pada saat itu banyak yang menjadi korban diantarana adalah Francisco dari Spanyol dan Wim Van Est asal Belanda harus mengalami kecelakaan.
Namun siapa sangka perlombaan yang menantang ini justru membawa sprtifitas dan melahirkan para atlet terkenal. Kerjasama tim mereka menjadi baik, biasanya satu tim terdiri dari 9 orang. Dan dari 9 orang tersebut mempunyai satu pemimpin yang mana anggotanya selalu siap mendukung apabila sedang kehabisan tenaga, sepeda rusak atau terjatuh.
Selain ada sisi positfnya juga ada sisi negatif dari perlombaan ini. Salah satunya adalah menghalalkan segala cara agar menang. Pada tahun 1904 diketahui ada empat pembalap yang didiskualifikasi karena memotong jalan dan menggunakan mobil.
Selain itu, tak jarang pula para pembalap yang menggunakan obat perangsang agar kuat selama di pejalanan. Hal ini dikecam keras oleh L’Auto dan mengecam siapapun yang menggunakannya harus di bawah naungan medis. Namun saat ini, pertandingan L’Etape Tour de France sudah lebih baik dan sistematis dibandingkan sebelumnya.
Jadi itulah sejarah dan perkembangan ajang bergengsi yang diadakan di Prancis itu. Bisa dibilang saat ini para atlit lebih bersemangat dan lebih sprotif dalam berlomba.